Sunday, August 21, 2011

KISAH RAJA DAN PERDANA MENTERI


Seorang raja baru saja mendapat buruan besar. Setibanya di kerajaan, dia ingin sekali memasak sendiri hasil tangkapannya tersebut. Dengan ditemani koki kerajaan raja mulai memotong-motong daging hasil buruannya.

Tiba-tiba terdengar suara teriakan sangat keras. Ternyata sang raja terlampau semangat memotong sehingga ibu jarinya terpotong. Segenap tabib dan penyembuh kerajaan berusaha dengan sigap membantu namun mereka tak bisa menyatukan kembali jari sang raja.

Raja merasa sangat sedih dan menyesal.

Ditengah kesedihan mendalam, perdana menteri yang bijak muncul dan berkata.

“Baginda jangan cemas dan menyesal. Bersyukurlah. Semua yang terjadi ini pasti ada baiknya.”

Naik pitamlah sang Raja

“Apa kau sudah gila? Ibu jariku putus kau bilang ada baiknya?!!”



Perdana menteri tidak bisa menjawab.  Sang raja, memerintahkan pengawal untuk menjebloskan Perdana Menteri ke penjara.

Beberapa bulan berlalu, sang Raja kembali menekuni hobi berburunya setelah ibu jarinya putus.

Hasrat berburu yang tinggi membuat raja lupa bahwa ia masuk ke wilayah terlarang yang dikuasai suku primitive.

Raja ditangkap oleh kawanan suku tersebut dan dihadapkan ke kepala suku. Dengan wajah bahagia kepala suku, langsung memerintahkan anak buahnya menyiapkan upacara besar untuk tengah malam. Tengah malam pun tiba, Raja diikat dan dinaikkan ke panggung dimana dibawahnya terdapat kobaran api membara. Rupanya sang Raja hendak dipersembahkan untuk dewa dari suku tersebut.

Namun beberapa detik sebelum raja tersebut hendak dilempar ke api. Kepala suku berteriak.

“STOP! Kita tidak mungkin mempersembahkan manusia tak sempurna kepada dewa kita. Lihat jarinya yang cacat itu!”

kemudian Sang Raja pun dilepas dan bisa kembali ke kerajaan dengan selamat.

Di tengah perjalanan, ia teringat kata-kata perdana menteri. Bahwa semua ini pasti ada baiknya.

Sampai di istana, Raja langsung memerintahkan pengawal untuk membebaskan Perdana Menteri yang telah ia penjara berbulan-bulan.

“ Ternyata Anda benar. Ibu jari yang terpotong ini adalah kejadian yang justru menyelamatkan hidup Saya. Ternyata semua kejadian pasti ada baiknya. Maafkanlah Saya yang telah emosi dan memenjarakanmu”

“ Tidak Baginda, janganlah meminta maaf kepada hamba. Hambalah yang seharusnya berterimakasih.”

Dengan kaget Baginda berkata. “ Apa kau gila Perdana Menteri? Aku telah memenjarakanmu tapi Anda malah berterimakasih? Mengapa?”

Sambil tersenyum, Perdana Menteri yang bijak berkata..

“ Ya Baginda, hamba sangat bersyukur. Jika saya tidak dipenjara, pastilah hamba ikut berburu dengan Baginda. Dan bila bukan Baginda yang dimasukkan ke dalam api. Maka pastilah Saya yang menjadi penggantinya”

Semua kejadian sebetulnya sempurna seperti apa adanya.. Dan pasti ada hal baik di balik setiap hal yang tidak baik, meskipun saat mengalami kejadian tak baik itu, kita belum cukup bijaksana untuk mengerti apa hikmah yang ada didalamnya.


PS: Dari “Happyness Inside”- Gobin Vashdev

No comments:

Post a Comment