Monday, May 2, 2011

Kisah Kedermawanan Siti Aisyah ra.

Dikisahkan, suatu hari Siti Aisyah ra. Mendapat hadiah dua buah kantung harta, yang masing-masing berisi uang 100.000 dirham. Kemudian Aisyah membagi-bagi uang tersebut kepada fakir miskin dari pagi hingga sore hari sehingga uang tersebut habis tak tersisa. Kebetulan hari itu Siti Aisyah sedang berpuasa, dan tidak mempunyai makanan untuk berbuka, kecuali hanya sedikit. Aisyah berkata kepada pembantunya, “ Bawalah makanan untuk berbuka.” Kemudian pembantunya itu membawa sepotong roti dan minyak zaitun. Aisyah bertanya, “ Adakah makanan yang lebih baik daripada ini?”. Pembantunya menjawab, “ Seandainya engkau menyisakan satu dirham saja, tentu kita dapat membeli sepotong daging”. Aisyah berkata, “ Mengapa engkau baru mengatakannya sekarang? Seandainya engkau meminta sejak tadi siang, tentu saya akan memberikan kepadamu uang satu dirham”.

Subhanallah. Kisah yang susah untuk ditiru. Siti Aisyah sering mendapatkan hadiah seperti itu, diantaranya dari Amir Muawiyyah ra, Abdullah bin Umar ra, Zubair ra, dan Sahabat lainnya, karena pada saat itu kaum muslimin sering memperoleh kemenangan dalam peperangan. Sehingga para sahabat banyak memiliki harta kekayaan dari Ghanimah ( harta rampasan perang ). Walaupun pada saat itu kaum muslimin banyak memiliki harta kekayaan, namun mereka tetap hidup dalam keadaan sangat sederhana. Bayangkan saja, pada hari itu Siti Aisyah membagi-bagikan uang sebanyak 200.000 dirham kepada fakir miskin, tetapi beliau sendiri tidak memiliki sepotong daging untuk berbuka puasa.

Kisah-kisah seperti itu jarang terjadi pada jaman sekarang, bahkan kita merasa aneh dan ragu dengan kebenaran tentang kisah seperti itu. Tapi pada masa itu, peristiwa seperti itu memang terjadi. Karena mereka memiliki keimanan dan kecintaan yang amat kuat tentang kehidupan akhirat nanti.

Ada kisah lain lagi tentang Siti Aisyah ra. Pada suatu hari, Aisyah sedang berpuasa, dan tidak ada makanan dirumahnya kecuali hanya sepotong roti. Tiba-tiba datanglah seorang pengemis dan meminta sedikit makanan kepadanya. Kemudian Aisyah memerintahkan kepada pembantunya agar memberikan sepotong roti tadi kepada pengemis itu. Pembantunya berkata, “ Jika kita memberikan roti ini, kita tidak memiliki makanan untuk berbuka puasa”. Aisyah menjawab, “ Biarlah, berikan saja roti itu kepadanya”. Kemudian roti tersebut diberikan kepada pengemis itu.

Kisah yang lain lagi, Urwah ra, berkata, “ Pada suatu hari, saya melihat Aisyah bersedekah sebanyak 70.000 dirham, sedangkan saat itu beliau mengenakan pakaian yang sangat sederhana dan bertambal”.

Itulah kehidupan keluarga dan para sahabat Rasulullah SAW. Mereka amat gemar bersedekah. Mereka lebih mengutamakan orang lain, padahal dia sendiri membutuhkannya. Semangat mereka dalam menjalankan agama begitu tinggi dan mempesona, bagi orang-orang yang menyaksikannya. Jika kita merasa aneh, dan meragukan kebenaran kisah-kisah seperti itu, bias jadi itu diakibatkan karena kita terlalu mencintai kehidupan dunia. Padahal kehidupan dunia itu adalah kesenangan yang menipu. Sebagaimana firman Allah SWT, “ Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan diantara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaanNya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. “ [ Q.S. Al-Hadid : 20 ]

Dikutip dari : Buletin Keluarga MAWADDAH

#Sumber

No comments:

Post a Comment